Pages

Chaotical

I'm not waiting for a hero.
I saved myself long ago.
I don't need someone to complete me.
I am whole alone.
I just want
a weirdo to go on adventures with.
Someone who will dance with me,
kiss me when I least I expect it
and make me laugh.
That's it.




Right now I'm stuck somewhere 
between what if, what might,
what could have, and
what never will and
all I want to know is 
what actually is.

Visit Singapore

Disclaimer: All posts with label Wanderlust & World Traveler will be written in Bahasa Indonesia because it may contain of information for Indonesian people.

Haloo!
Jadi weekend kemarin aku liburan ke Singapore mulai dari tanggal 20 Juli sampai 24 Juli 2017. Berikut rincian biayanya:
Tiket pesawat CGK-SIN by Tigerair: IDR 304.000
Prepaid Baggage 20kg CGK-SIN: IDR 240.000
Tiket pesawat SIN-CGK by Tigerair: IDR 723.900
Prepaid Baggage 20kg SIN-CGK: IDR 230.000
Golden Royal Hotel ** 51 Desker Road, Little India: IDR 2.947.000 untuk 4 malam
Tiket masuk Universal Studio Singapore: IDR 580.000
Semua rincian biaya di atas dipesan via Traveloka yaa.. Biar lebih ringkes & gak repot pas udah sampai Singapore.

Untuk pengeluaran langsung selama di Singapore rinciannya sebagai berikut:
Kartu ez-link untuk naik MRT: 15SGD saldo 7SGD. Top up lagi 10SGD. Kalau beli tiket satuan bisa juga, tapi jatuhnya lebih mahal.
Tiket masuk ArtScience Museum, Marina Bay: 17SGD untuk Future World saja.
Makan, minum, ngemil, belanja kurang lebih 450SGD. Yang ini relatif ya, setiap orang kebutuhan & keinginannya beda-beda. 450SGD memang cukup besar karena aku pergi sama anak jadi gak berani bawa uang mepet. Lebih baik lebih, nanti sisanya tinggal ditukar lagi di money changer begitu mendarat di Bandara Soekarno Hatta.

Itinerary Singapore 20 - 24 July 2017
Day 1: Arrival
Tiba di Changi Airport kira-kira jam 00.00, sudah gak ada MRT lagi & harus naik taksi. Ongkos taksi dari Changi menuju Golden Royal Hotel 24SGD. Sampai hotel langsung istirahat. Kalau dilihat dari bangunan luarnya, hotel ini memang kurang menarik. Bagian dalamnya pun sama, sampai lorong hotelnya juga terlihat tua. Tapiii begitu masuk kamarnya, benar-benar recommended. Bagus, bersih, layak untuk standar hotel bintang 2. Kamar dibersihkan setiap hari, handuk diganti setiap hari, free 2 bottles mineral water setiap kali habis, sudah ada toiletries seperti sabun, sampo, body lotion, sikat & pasta gigi, ada shower air hangat. Pokoknya ungkapan "don't judge a book by its cover" berlaku banget buat hotel ini. For sure akan menginap di sini untuk kesempatan lainnya.

Day 2: Explore Universal Studio Singapore
Bangun pagi, langsung menuju stasiun MRT terdekat, Farrer Park. Keluar hotel jalan lurus aja sampai City Square Mall, stasiun MRT ada di lantai bawah mall ini. Di sini aku beli kartu ez-link sekalian isi saldo lagi, jadi total saldo selama di Singapore ada 17SGD. Jangan lupa ambil peta MRT juga.


Kartu Ez-Link


Dari MRT Farrer Park menuju Harbour Front. Stasiun Harbour Front ada di lantai bawah Vivo City Mall. Begitu sampai, naik ke lantai atas Vivo City untuk lanjut dengan Sentosa Express. Biayanya 4SGD pulang pergi. Turun di Waterfront Station & sampailah di Resort World Sentosa! Begitu sampai Resort World Sentosa, aku langsung cari 7eleven untuk beli simcard. Tetep yaaa jaman sekarang suka panik kalo gak ada internet. Beli deh simcard Starhub di 7eleven harganya 15SGD, kalo gak salah paket 7 hari & memang khusus untuk tourist. Waktu beli dimintain paspor, terus didaftarin dulu sama kasir 7eleven-nya. Setelah itu dikasi kode untuk aktivasi. Masukin deh simcard nya ke HP & aktivasi dengan nomor yang dikasi tadi. Selesai. Siap eksis di sosial media.


Bola dunia yang jadi icon Universal Studio Singapore


Jangan lupa sebelum masuk foto-foto dulu di bola dunia USS. Untuk foto aja bebas siapapun bisa, karena bola ini ada di luar USS & gak perlu tiket masuk untuk sekedar foto aja. E-Ticket dari Traveloka yang sudah diprint bisa langsung digunakan ya, gak perlu ditukarkan dengan tiket masuk lagi. Sudah bisa langsung di scan saat tiba di pintu masuk. Jangan lupa bawa botol kosong untuk diisi minuman selama di USS. Di sini banyak banget tap drinking water, tinggal isi aja daripada beli air mineral harganya lumayan juga 3SGD ukuran tanggung. Apalagi USS area outdoor yang panas & bawaannya haus terus, bisa-bisa tekor kalo bolak-balik beli air mineral. So, jangan pernah kelupaan bawa botol minum selama di Singapore! Kemanapun bawalah botol minum & isi di water dispenser yang ada dimana-mana. Jauh lebih hemat daripada terus-menerus beli air mineral.
USS itu luaaaasss... Dibagi menjadi beberapa zona sesuai tema: Hollywood, New York, Sci-Fi City, Ancient Egypt, Lost World, Far-Far Away, dan Madagascar. Favoritku tentu saja New York, paling banyak foto-foto di sini. Begitu masuk, wahana yang kami naiki pertama kali ada di area Lost World. Tapi untuk wahana favorit, paling seru Transformers The Ride. Ini satu-satunya wahana yang kami naiki 2 kali. Naik pertama antri 50 menit, naik kedua langsung masuk tanpa antri karena sudah malam mau tutup.


Wahana terfavorit: Transformers The Ride


Zona terfavorit: New York


Sebenarnya masih penasaran dengan wahana roller coaster, pengen banget cobain karena aku juga belum pernah naik roller coaster. Naah mumpung di Singapore kaaan pasti keren roller coaster-nya. Tapi tetep aja gak bisa karena Nabil gak ada yang jagain. Gak mungkin dia ikutan naik karena tinggi badannya belum mencukupi, umur juga masih 7 tahun kurang 1 bulan. Jadi ya sudahlaah.. Nanti ke sini lagi pas Nabil udah SMP biar bisa naik roller coaster sama-sama.
Untuk yang muslim, jangan khawatir urusan shalat. Di area Ancient Egypt ada prayer room yang sangat nyaman & ber-AC. Memang sih ukurannya kecil & nyempil di belakang, tapi muat kok buat shalat, kan yang muslim gak banyak juga.
Di USS aku cuma beli turkey leg yang katanya wajib dicoba tiap ke Universal Studio manapun di dunia, harganya 12SGD. Paha atas kalkun dipanggang, kebayangkan besarnya seperti apa? 1 paha bisa buat makan rame-rame sampai kenyang. Beli es krim Wall's Cornetto juga buat Nabil kalo gak salah 2SGD.


Penyanyi a la broadway di zona New York. Penampilan oke, suara bagus gak lipsync & dance-nya asik.


Aku benar-benar maksimalkan waktu di USS selama 1 hari penuh dari jam buka sampai tutup. Tutupnya jam 20.00 WSG. Waktu Singapore lebih cepat 1 jam dari waktu Jakarta. Begitu sudah malam & mendekati waktu tutup aku kembali ke Waterfront Station untuk naik Sentosa Express menuju Vivo City Mall. Kalau pulang antri di stasiunnya panjaaaang banget sampai luar. Tapi antrinya cepat kok, karena jarak dari Sentosa ke Vivo juga gak jauh, kurang dari 5 menit perjalanan. Begitu tiba di Vivo, turun ke lantai bawah stasiun Harbour Front, ambil MRT menuju Farrer Park. Pulang kembali ke hotel.

Day 3: Explore Merlion Park & Marina Bay Sands
Sebelum ke stasiun, aku sarapan dulu di rumah makan India depan hotel. Menunya enak-enak, ada prata, mie goreng & rebus, nasi goreng, ada masakan padang juga. Harganya pun ramah di kantong. Selesai sarapan ke stasiun MRT Farrer Park, transfer kereta di stasiun Outram Park & ambil tujuan Raffles Place. Tiba di stasiun Raffles Place, ambil exit H Batery Road. Jalan-jalan deh di sini, ke arah Fullerton Hotel, terus ngelewatin Asian Civilisations Museum, Victoria Memorial Hall, Anderson Bridge, terus nyebrang jalan raya menuju Merlion Park. Di sini nih tempatnya patung singa mancur yang jadi icon negara Singapore.


Anderson Bridge


Merlion Statue


In front of Marina Bay Sands


Dari Merlion Park tinggal jalan aja menuju Marina Bay Sands. Jaraknya memang lumayan jauh, tapi worth it kok karena jalannya sangat nyaman, bersih & banyak pemandangan yang bisa diliat. Sampai Marina Bay kami masuk The Shoppes dulu, mall yang isinya toko-toko premium brand semacam Chanel, Burberry, Moschino, Balenciaga, dll. Jelas gak belanja donk.. Numpang ngadem bentar & ke toilet. Keluar The Shoppes langsung menuju ArtScience Museum, ambil exhibition yang Future World. Tempatnya bagus, canggih, keren, layak untuk dikunjungi. Di dalam Future World dibagi menjadi beberapa area: Nature, Town, Park, Space. Jangan lupa untuk foto-foto, semua tempat bener-bener gak boleh dilewatin tanpa foto. Boleh foto tapi harus tanpa flash ya.


Future World: Crystal Universe


Dari ArtScience Museum lanjut ke Gardens by the Bay. Tapi aku gak masuk dome, muter-muter aja di tamannya, terus ajak Nabil main air di Far East Organization Children's Garden, gratisss. Jangan lupa bawa baju renang & handuk. Main air deh sampe puas & bahagia.


Far East Organization Children's Garden


Malamnya, kami lanjut ke Event Plaza di area luar The Shoppes untuk nonton Spectra, atraksi laser & air mancur. Spectra ada setiap jam saat malam hari, Minggu-Kamis jam 20.00 dan 21.00, Jumat-Sabtu jam 20.00, 21.00 dan 22.00. Show-nya sekitar 15 menit, sebaiknya datang setengah jam sebelum show dimulai biar bisa cari tempat nonton yang bagus.
Selesai nonton Spectra saatnya pulang ke hotel. Naik MRT Bayfront di lantai bawah The Shoppes, transfer di stasiun Promenade, transfer lagi di Dhoby Ghaut & lanjut ke Farrer Park.

Day 4: Explore Resort World Sentosa, Orchard Road & Bugis
Bangun pagi seperti biasanya, aku langsung menuju stasiun MRT Farrer Park ke Harbour Front. Beda dengan hari ke 2, hari ini aku bakal jalan kaki ke Sentosa, gak naik Sentosa Express lagi karena mau ngirit ^^ Turun di Harbour Front, masuk Vivo City Mall. Naik ke atas sampai ketemu toko H&M. Di dekat toko ini ada plang penunjuk arah ke Sentosa Broadwalk. Ikut terus arah plangnya sampai keluar mall, nanti keliatan deh Sentosa Broadwalk. Jalan di sini untuk menyebrangi sejenis sungai agar bisa sampai ke Sentosa Island. Jalannya gak jauh-jauh amat kok.. Plus sepanjang jalan pemandangannya indah banget jadi gak kerasa capeknya. Ada travelator juga, sejenis eskalator tapi jalannya lurus bukan tangga. Kalo lagi beruntung, travelatornya nyala & tinggal dinaikin aja deh biar jalan sendiri. Tapi pengalamanku kemarin, travelator yang nyala hanya 1 di awal aja. Di tengah-tengah sampai akhir travelatornya mati semua. Alhasil jalan kaki manual. Begitu sampai Sentosa, aku sempat muter-muter sebentar, lihat-lihat museum tapi gak masuk, lihat-lihat casino tapi gak mungkin masuk juga karena bawa Nabil. Setelah puas liat-liat, naik ke atas Waterfront Station untuk naik Sentosa Express menuju Imbiah Station. FYI, kalau naik Sentosa Express di pulau Sentosa gak bayar ya, alias gratisss. Pulangnya pun dari Sentosa ke Harbour Front (Vivo City) gratis juga. Yang bayar 4SGD itu kalau naik Sentosa Express dari Vivo City untuk nyebrang ke Sentosa. Sampai di Imbiah Station, isinya ada replika Merlion, bisa masuk tapi bayar. Terus ada taman-taman gitu, banyak pohon. Di Imbiah gak terlalu menarik sih.. Terus jalan aja sampai ke Palawan Beach. Ceritanya ini pantai, tapi gak ada ombaknya, plus pemandangannya kapal tangker semua hahaha. Tapi lumayan sih buat diliat-liat sebentar. Di pantai ini panaaaasss banget & minim tempat berteduh, jadi gak lama-lama deh di sini. Aku jalan agak menjauh dikit dari pantai, ke arah taman, tidur-tiduran deh di situ. Adem di bawah pohon & berbaring di atas rumput sintetis. Makanya boleh diinjak & ditidurin, karena bukan rumput beneran.


Palawan Beach


Selesai bobo siang & ngadem di bawah pohon, jalan lagi ke Beach Station buat naik Sentosa Express ke Vivo City. Sampai di Vivo sempat makan di McD dulu. Enaknya McD Singapore ini pesannya lewat komputer, ke kasir udah tinggal bayar & ambil pesanan aja jadi gak perlu antri lama. Menunya pun variatif di sini, McFlurry nya ada yang rasa strawberry shortcake, enaaak. Ada McFlurry & ice cream cone cendol juga, tapi aku gak beli. Terus ada coconut pie, burger nasi lemak, pokoknya variatif & enak-enak. Selesai makan ke stasiun Harbour Front menuju Dhoby Ghaut & transfer ke Somerset. Cari exit menuju Orchard Road & jalan-jalan deh. Kalo menurutku, Orchard Road ini gak terlalu menarik karena isinya shopping center dengan brand-brand yang udah banyak di Jakarta. Jadi aku gak masuk ke shopping centernya, sempat main aja di Youth Park sambil duduk-duduk istirahat.


Around Orchard Road


Masuk ke stasiun Somerset lagi menuju Newton, kemudian transfer ke Bugis. Sampai di Bugis, turun dari MRT ambil arah exit Rochor Road. Jalan-jalan di Bugis Street, di sini pusat oleh-oleh khas Singapore, banyak yang lucu & murah. Nanti jalan aja sampe ujung, keluar-keluar ada toko buah. Aku beli leci di sini 1/2kg tapi lupa harganya berapa. Terus beli durian musang king harganya 30SGD, langsung makan di tempat pake sarung tangan plastik. Di samping jual durian ada toko cokelat namanya ABC. Nah ini toko udah terkenal di kalangan backpacker karena harga coklatnya murah-murah. Bahkan yang hanya 1SGD pun ada. Pulangnya jalan-jalan ke arah Masjid Sultan, numpang shalat di sana. Tadinya mau makan di resto Arab yang ada di depan masjid, tapi karena Bugis ini kalo udah malam sepi banget, jadi aku putuskan untuk kembali ke hotel. Aku kembali dengan jalan kaki ngandalin peta fisik yang kemarin ambil di Changi Airport. Dengan bermodalkan peta itu aku jalan deh malam-malam sunyi senyap ke hotel di Little India. Jaraknya gak terlalu jauh sih, tinggal lurus aja. Sampai Little India cari deh hotelnya dimana. Balik hotel taruh belanjaan habis itu jalan lagi. Karena ini hari terakhir jalan-jalan di Singapore rasanya sayang banget kalo harus pulang cepat. Jadi aku makan roti prata kari & prata cokelat di resto depan hotel, plus teh tarik yang enak banget. Semua enak, prata & karinya pun enak. Pulang, istirahat, tidur di hotel.

Day 5: Departure
Bangun pagi, check-out & titip koper di resepsionis hotel. Terus jalan-jalan sebentar masuk Mustafa Center, toko oleh-oleh 24 jam yang udah terkenal banget di Singapore. Di sana sempat beli beberapa buat orangtua. Balik ke hotel ambil koper, jalan geret-geret koper ke stasiun Farrer Park. Karena saldo ez-link sudah habis, jadi beli tiket ketengan ke Changi Airport seharga 2.5SGD. Dari Farrer Park - Little India, transfer ke Bugis - Paya Lebar - Tanah Merah. Sampai Tanah Merah turun dari MRT dan naik MRT di Platform C, lanjutkan perjalanan menuju Expo - Changi Airport.
Sampai Changi Airport langsung check in & masuk imigrasi. Baru deh main-main di sini. Changi Airport adalah bandara terbaik di dunia, jadi gak perlu mati gaya kalo flight-nya masih lama, banyak yang bisa dijelajahi di sini. Salah satu yang aku suka adalah Sunflower Garden di Terminal 2 Transit. Selain itu kursi-kursi tunggunya sangat nyaman & bobok-able. Colokan buat charge HP ada dimana-mana. Banyak yang jual makanan minuman dengan harga masuk akal. Ada kursi pijat gratis, ada tempat untuk main game online gratis, tempat untuk nonton film, spa, banyak deh yang seru. Jadi saranku untuk hari terakhir di Singapore, pilihlah penerbangan sore atau malam. Tapi dari pagi atau siang udah stand by di Changi untuk menikmati fasilitas yang ada, dijamin gak bakal bosen kelamaan nunggu pesawat.


Sunflower Garden at Changi Airport


Sekian ulasan perjalananku di Singapore. See you on next trip!

Days in Madinah

Disclaimer: All posts with label Wanderlust & World Traveler will be written in Bahasa Indonesia because it may contain of information for Indonesian people.

Sebenarnya agak males blogging beberapa minggu belakangan ini. Lebih-lebih pas puasa.. Praktis jadi tambah males. Mau nulis pun bingung apa yang mau ditulis, rasanya kayak gak punya otak. FYI, sebagai coffee addictive, agak susah buat aku kerja tanpa nelen kafein. Jadi bisa dibayangkan selama bulan puasa ini lebih banyak unproductive-nya daripada productive-nya. Tapi kalau gak segera ditulis, takut keburu lupa jalan ceritanya, nanti gak ada yang bisa dikenang ketika sudah tua dan tak berdaya.

11 Mei 2017
Ceritanya mau recap jalan-jalan selama di Saudi Arabia. Mulai dari pergi sampai pulang. Perginya sih masih bahagia yaa.. Masih semangat. Aku dan Baber (nama alias Nabil :p) naik pesawat Saudi Arabian Airlines. Pesawatnya besar, nyaman, pramugarinya pun cantik-cantik. Selama di pesawat kami gak tidur, biasalah ada yang norak karena baru pertama kali penerbangan jauh & naik pesawat full entertainment (baca: Baber). Selama di pesawat mainin games yang ada di layar belakang kursi, terus nonton kartun, nonton Spongebob, apalah-apalah aku gak perhatiin lagi dia mau ngapain. Makanannya pun enak-enak, dikasi makan 2x, minum setiap saat tinggal minta. Udahlah gak usah diceritain panjang lebar, sebenarnya gak ada aktivitas yang penting di dalam pesawat ^^

Mendaratlah kami di Madinah, terus naik bus dari bandara ke hotel. Sekitar jam 02.00 dini hari waktu Saudi Arabia. Kami menginap di Hotel Al-Mukhtara International *4. Sampai hotel kami makan fast food yang terhits se-Arab, namanya Al Baik. Semacam KFC, McD begitu-begitulah.. 1 porsi isinya 3 ayam, kentang & roti bun. Kalau penasaran rupanya seperti apa silahkan googling sendiri ya ^^ Abis makan berangkat ke Masjid Nabawi yang jaraknya dekat sekali dari hotel. Buat apa? Kan belum adzan subuh? Jawabannya buat shalat jamak Magrib & Isya. Ya Allah jam 02.30 dini hari donk baru shalat Magrib-Isya :( Tapi jangan bayangkan di jalan & di masjid sepi yaa... Salah banget! Justru di masjid masih banyak bocah lari-larian. Bocah beneran bukan hantu.

Selesai shalat baliklah kami ke hotel.. Lanjut potekin ayam-ayam Al Baik yang tadi masih nyisa. Biar makannya 2 ronde tapi tetep sih gak habis. 1 porsi orang Arab = 2 porsi orang Indonesia. Selesai makan gak berani tidur karena masih harus shalat subuh jam 04.30. Begitu adzan, balik lagi ke masjid Nabawi. Shalat di sana, terus doa-doa sepenuh jiwa raga & balik ke hotel. Sudah bisa tidur? Beluuuuum.. Masih harus ke Raudhah atau makam Rasulullah SAW. Raudhah ini gak bisa dikunjungi setiap saat, ada jam-jamnya & ketika jamnya tiba, ramainya ampun-ampun. Desak-desakan nyaris bengek. Sebagian orang percaya kalau shalat 2 raka'at di Raudhah ini besar sekali keutamaannya. Sebagian ya, bukan semua muslimin, dan aku termasuk yang mengimani bahwa shalat di Raudhah adalah bid'ah, tidak ada tuntunan berdasarkan hadist para sahabat Rasulullah SAW, jadi aku gak shalat di sana. Terus ngapain donk dibelain desak-desakan sampai bengek? Penasaran aja sama dalamnya, biar tau rupanya seperti apa, toh udah jauh-jauh (dan mahal-mahal) ke sini masa gak dicoba. Setelah hanya melihat orang-orang shalat & adu kekuatan saling pepet, aku pun keluar. Akhirnya bisa bernafas dengan layak :') Pulang deh ke hotel sambil sepanjang jalan window shopping. Liat-liat aja sih gak beli karena gak pegang uang riyal sama sekali, belum nemu ATM atau Money Changer. Sampai hotel tidur dengan bahagia, bangun untuk shalat di Masjid Nabawi, pulang tidur lagi, pas adzan ke masjid lagi, begitu terus sampai besok.

Masjid Nabawi ini sebenarnya bagus, tapi aku kurang suka karena aturannya terlalu ketat, terutama dalam hal pemisahan antara jamaan wanita & jamaah pria. Dari gerbang masuknya pun sudah dipisah.. Masuk ke dalam masjidnya gak usah ditanya lagi sudah pasti dipisah juga. Dan Baber ini sudah di usianya gak boleh di tempat jamaah wanita. Nah lho kan?! Padahal aku sudah bilang "he's alone" cuma tetap gak dibolehin hiks.. Ya masak anaknya shalat sendiri di tempat laki nanti ilang aku sama siapa donk :'( Tapi jangan khawatir... Kami masih bisa shalat di halaman masjid. Yaa walaupun gak pakai AC seperti di dalam masjid. Syukurlah ada hi-tech umbrella yang besar dan mengeluarkan uap dingin di seluas halaman, jadi gak panas-panas banget walaupun suhu mencapai 40 derajat celcius. Sepoi-sepoi kayak di pinggir pantai lah... Yang shalat di halaman masjid pun banyak. Kebanyakan ibu-ibu yang bawa banyak anak, shalatnya di halaman, lebih santai karena kalau anaknya berisik gak akan ditegur sama laskar wanita (polisi) di Masjid Nabawi. FYI laskar wanita ini lumayan galak juga, bikin jiper lah pokoknya. Yang bawa makanan atau cemilan juga pilih shalat di halaman, karena gak boleh bawa makanan ke dalam masjid. Padahal habis shalat banyak yang piknik-piknik cantik di halaman masjid sambil makan apalah.

Selain soal pemisahan jamaah yang ketat, aku kurang suka karena Masjid Nabawi ini pilih kasih. Yang di dalam masjid dikasi air zamzam sedangkan yang di luar cuma air minum biasa semacam air PAM yang udah dimasak & siap minum. Memang sih sama-sama dingin, tapi tetap aja berasa kurang faedahnya gitu jauh-jauh (dan mahal-mahal) ke sini kalau cuma minum air mineral biasa. Tapi daripada dehidrasi, oke aja lah minum air mineral, yang penting dingin. Daripada nyelonong bawa Baber masuk masjid demi segelas air zamzam ujung-ujungnya malah diomelin sama laskar kan? Udah lah mereka ngomel-ngomelnya pakai bahasa Arab berasa denger orang ngaji tapi teriak-teriak. Masih agak bahagia karena hotel kami dekat dengan Baskin & Robins. Jangan kira harga BR di Arab semahal di Indonesia yaa... Di sini mah murah udah kayak beli es krim Wall's. Mau beli tiap hari juga gak bikin kantong kempes.


Hari pertama, anaknya happy donk, secara pertama kali ke Arab :)


Gate 25. Keluar & masuk Masjid Nabawi selalu dari gate ini, biar ingat jalan pulang. Informasi singkat tentang hi-tech umbrella aku tulis di paragraf terakhir.


Kok bisa foto berdua? Yaiyalah pakai kamera depan.


13 Mei 2017 - Malam terakhir di Madinah. Special moment karena bisa melihat hujan yang turun di tanah Arab. Ketika itu semua orang suka cita. Yang anak-anak keluar bermain hujan, sementara yang dewasa berdoa & mengabadikannya dengan HP. Karena turunnya hujan adalah kejadian langka di Arab.


Setelah shalat dzuhur, shalat terakhir di Masjid Nabawi. Photo shot by Baber. Pintar kan? Anak aku tuh.


Oh iya... Sebenarnya kerjaan kami gak cuma hotel - masjid - hotel - masjid aja. Tanggal 13 Mei 2017 sempat jalan-jalan ke Masjid Quba, Pasar Kurma, Jabal Uhud & Masjid Qiblatain. Tapi aku gak foto-foto karena males, panas banget, hehehe. Lagipula setiap umroh pasti ke tempat-tempat ini, jadi sebelumnya sudah pernah berkunjung & foto juga.

Tentang hi-tech umbrella (istilah ini aku bikin sendiri), terdapat 27 kubah & 105 payung yang dikendalikan jaringan komputer canggih dengan serangkaian sistem kontrol & sensor otomatis untuk memudahkan pengendalian sesuai cuaca setempat. 105 payung di pelataran halaman Masjid Nabawi otomatis akan menyemburkan udara sejuk secara berkelanjutan pada saat sudah membuka sempurna. Dari berbagai literatur disebutkan bahwa pembangunan payung dalam proyek perluasan Raja Fahd melibatkan banyak pihak. Mulai dari proses perencanaan, pemilihan material, pemilihan teknologi yang tepat, rancang bangun, pemilihan para seniman dan tenaga ahli hingga ke proses pembuatan, perakitan, pemasangan, hingga perawatan. Proses pembuatannya dikerjakan secara terpisah di berbagai negara sesuai dengan spesialisasi yang dibutuhkan. Mulai dari Saudi Arabia sendiri, Kanada, Inggris, Swiss, Maroko, Kenya, Jerman, Malaysia, dan jangan lupa pula jasa dari tenaga kerja Indonesia.

Little Angel in Heaven on Earth

Disclaimer: All posts with label Wanderlust & World Traveler will be written in Bahasa Indonesia because it may contain of information for Indonesian people.

Tanggal 11 Mei 2017 adalah perjalanan umroh pertama untuk anakku Nabil. Usianya saat itu 6 tahun 9 bulan. Aku sendiri pertama kali diajak umroh oleh orangtua saat berusia 9 tahun. Oleh karena itu aku selalu ingin mengajak anakku umroh pertama kali di usia yang sama denganku. Tapi ternyata dia lebih beruntung :) Dia bisa umroh di usia 3 tahun lebih muda dari aku saat itu. Simply because my son has to be better in everything than me, his mommy.

Aku gak akan tulis panjang lebar prosesnya, karena untuk umroh selalu punya proses & ittinerary yang sama untuk semua orang. Kami mendarat di Bandara Internasional Prince Mohammad bin Abdul Aziz, Madinah. Setelah 3 hari di Madinah kami melanjutkan perjalanan ke Makkah. Sampai di Makkah waktu shalat Magrib, kemudian lanjut shalat Isya. Setelah shalat Isya rangkaian umroh kami dimulai.

14 Mei 2017
Nabil termasuk anak yang 'dewasa' untuk ukuran seusianya. Dia sangat kooperatif, gak pernah menangis, gak mengeluh, sangat bisa diandalkan sebagai teman perjalanan. Kami tawaf 7 kali memutari Ka'bah. Awalnya dia memang sedikit bingung, ngapain muter-muter? Tapi setelah aku suruh berdoa, berdoa apa aja kepada Allah SWT, dia mulai bisa memaknai esensi dari tawaf. Selesai sudah 7 putaran, kami lanjut shalat 2 rakaat di belakang maqam Ibrahim AS. Setelah shalat, kami istirahat sebentar. Ngobrol supaya dia gak bosan dan foto-foto. Kami gak punya foto berdua, sederhana aja sih karena gak ada yang fotoin, jadilah semua foto Nabil aja.


Nabil between Ka'bah & Zamzam Tower


He started tawaf with big smile


He ended tawaf with bigger smile


Selesai shalat 2 rakaat di belakang maqam Ibrahim AS, kami minum air zamzam sambil berdoa macam-macam. Yang pasti berdoa supaya hidup lebih bahagia :) Untuk jama'ah laki-laki disunnahkan membasuh kepala dengan air zamzam, jadilah Nabil rambutnya basah macam habis keramas.

Ibadah kami lanjutkan ke sisi lain Masjidil Haram, menuju bukit Safa dan Marwa untuk sa'i sebanyak 7 kali. Di luar dugaanku, Nabil sangat antusias & masih tetap ceria walaupun sudah lewat jam 10 malam. Aku pikir dia bakal lelah jalan dan minta digendong karena sebelumnya sudah tawaf. Tapi ternyata gak sama sekali. Dia masih kuat berlari sambil bercanda dan tertawa. Sesekali memungut sampah kecil yang ada di lantai antara bukit Safa dan Marwa kemudian membuangnya ke tempat sampah. Iya, dia memang kurang kerjaan :) Sepanjang sa'i juga gak pernah berhenti untuk minum air zamzam. Lanjut aja terus sampai selesai dan tetap ceria. Ini proses sa'i yang aku rekam sebentar dengan kamera handphone. Padahal kalau nonton videonya di handphone kualitas gambarnya bagus-bagus aja. Giliran upload di blog kualitasnya jadi so-so.


 


 


Jam 00.53 waktu Saudi Arabia, sa'i kami selesai. 7 kali bolak-balik antara bukit Safa dan Marwa sambil berdoa dan sebelumnya 7 kali memutari Ka'bah dengan penuh doa juga. Selesai! Kami kembali ke hotel untuk tahalul atau memotong rambut seruas jari untuk perempuan dan mencukur habis untuk laki-laki. Tahalul menandakan akhir dari ibadah umroh dan kami sudah bebas dari larangan selama berihram. Rambut sudah dipotong, mandi, kemudian tidur. We're happy and blessed, Alhamdulillah.

Hello May!

It's May already! After the hard April and the busy March.
Finally I could make it through the rain and that emotional roller-coaster.
Being me is not easy. I'm strong but I'm tired.
But nothing can beat up a brave woman who build up her passion independently.
My big project was done. At least I've done my part and let my team do the rest.
In the early May, I have a rough week but only for this month I'll work until May, 8th.
Just because May is my birthday month yaayy!

Right on my birthday, I'm going to start my journey as a wold traveler.
I'm going to travel to the first country in my bucket list.
Actually this is not my first visit to this country.
But this is the first time I'll be there with my son.
Just the two of us will rock the world together.
Why not? My son is blessed having the coolest mommy on earth.




I'll make this world a little bit more wonderful.
I have so much potential and so many things left to do.
I have time, time for people I love, time for achievement.
Better things are coming my way, so please hang in there.
I can do it.

Drive an Angel from Yourself

Dear son,
For attractive lips, speak words of kindness.
For lovely eyes, seek out the good in people.
For a slim figure, share your food with the hungry.
For beautiful hair, let a child run their fingers through it once a day.
For poise, walk with the knowledge that you never walk alone.
People, more than things, have to be restored, renewed, revived, reclaimed, and redeemed.
Remember, if you ever need a helping hand, you will find one at the end of each of your arms.
As you grow older, you will discover that you have two hands, one for helping yourself and the other for helping others.

Sam Levenson




As you grow up, I teach you for not considering people by their tribe, race & religion.
Instead, you must appreciate people by kindness, hard work & achievement.
Have a mind as wide as ocean, dear son.

The Dark Gaze

Lately, I often ran out of patience and lost my temper. I had no idea why, but in simple analysis, may I said that I was no longer tolerant in people's attitude which spark my inconvenience caused? Regardless people's attitude, maybe it just because I was too tired about everything. Not literally in every single things, but let's say about work and all the responsibilities that follow. I pay my own bill. I ensure my own happiness, that's why I work harder than anyone. Not only harder, but also smarter. Being as smart as I could even I don't think so I get through. I don't have anything but brain. Heart? I might be heartless recently.

Sometimes it's hard for me to control my mood. My mood just like a roller coaster. It's going up and down fast, firm and tight. I'm happy and I'm sad. But I rarely cried again. Crying is boring. It doesn't solve any problems. It would make me calmer but it happened provisionally, so I no longer need to cry. Let it hurt, let it bleed. Let it heal, let it go. Always impossible to make all the people love you and always being nice to you, am I right? You need to be downed in order to raise higher and stronger. And so do I. I have let people go for something they wanted the most. If I was the one they respect yet consider precious, I would no need to demand. Soon or later they will come to me by itself. Do not overthinking, let the universe conspire.




Above all, I never forget how far I've come. Everything I have gotten through. All the times I have pushed on even when I felt like I couldn't. All the mornings I got out of bed no matter how hard it was. All the times I wanted to give up but I got through another day. Never forget how much strength I have learned and developed.

Forever 14

When she finally walked away, it wasn't that she had stopped loving you.
When she didn't return your calls, it wasn't that she didn't miss you.
What it meant was that she just couldn't do it anymore.
All the emotional fighting within her self.
The crying.
The countless nights she couldn't sleep because all the nonsense you were putting her
through emotionally was causing her to become sick physically.
No.
It wasn't that she had stopped loving you,
it was that she had finally realized you had stopped loving her,
in the same way as you did before.
You did.


She loves you to the moon and back. Since you're the first and the last in her whole life. But she couldn't be treated like that. Just, she couldn't.


Don't ask her for maturity.
Because when she's with you, she's forever 14 years old.
The same age as the first time she fell in love.
Truly deeply in love with you.

Wanderlust

2017
How time flies really fast... I thank for the amazing 2016. 3 of my dreams were accomplished! 
All of my hard works paid off. I contrived great experiences and more encouragements.

In this year, I throw down the gauntlet to my self for something more challenging and magical. 
Once a year, I'll go someplace I've never been before.
Better to see something once, than to hear about it a thousand times, right?
Because in the end we only regret the chances we didn't take.

Traveling around the world. Going to the place that I had only seen in pictures.
Travel while I'm young and able. Don't worry about money, just make it work. 
Experience is far more valuable than money will ever be.
I believe that travel brings power and love back to my life.
I'd rather have a passport full of stamp than a house full of stuff. 


My Smartphone's Screenshot


Travel as much as I can. 
As far as I can. 
As long as I can. 
Life is not meant to be lived in one place.